RAKYAT NEWS, MAROS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP-TK) telah menggelar Maros Job Fair 2024.

Ada 633 posisi pekerjaan yang ditawarkan oleh 26 perusahaan yang berpartisipasi dalam pameran lowongan kerja tahun ini.

Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Maros menjadi lokasi kegiatan tersebut dari Kamis (27/6) hingga Jumat (28/6). Dari total 633 posisi pekerjaan yang tersedia, satu persen diantaranya dikhususkan untuk individu disabilitas.

Kepala DPMPTSP-TK Maros, Nuryadi, menyatakan bahwa perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Maros diharapkan menyerap 30% pekerja lokal Maros, dan harapannya adalah angka ini dapat meningkat tahun ini. Dia berharap pameran lowongan kerja ini dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Maros. Dia juga menekankan pengaturan jadwal pameran lowongan kerja.

“Regulasi di Kabupaten Maros memperintahkan agar 30 persen tenaga kerja yang direkrut harus berasal dari Maros dan telah memenuhi persyaratan perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan, serta saya juga ingin menekankan pentingnya menyerap individu disabilitas sesuai dengan kemampuan mereka,” katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dalam rangka peduli terhadap individu difabel, Pemkab Maros menyediakan puluhan beasiswa di Universitas Indonesia Timur.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Maros, Andi Davied Syamsuddin yang membuka acara ini menjelaskan bahwa pameran lowongan kerja ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Kegiatan ini merupakan salah satu program dari bupati yang bertujuan untuk menyediakan 20.000 peluang kerja.

Davied juga mengungkapkan bahwa saat ini investasi di Maros terus meningkat. Pada tahun 2023, investasi mencapai sekitar Rp 700 miliar.

Beliau juga menyoroti fakta bahwa pada triwulan pertama tahun 2024, Maros telah masuk sebagai salah satu dari lima kabupaten dengan peningkatan investasi daerah yang signifikan.

Job Fair ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dengan meningkatkan tingkat penyerapan tenaga kerja serta memperkuat kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat demi peningkatan kesejahteraan bersama.