Kedatangan Bupati Maros diharapkan menjadi awal dari akhir perjuangan yang melelahkan dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi warga Dusun Bara.

“Semua masyarakat berhak mendapatkan layanan dasar, salah satunya pendidikan bagi anak-anak kita. Kita fasilitasi sarana belajar berupa tenda darurat agar tidak lagi belajar di bawah kolong rumah sembari mencari solusi bersama untuk pembangunan sekolah. Karena kondisi wilayah kita sebagian masuk dalam kawasan hutan, koordinasi bersama KPH Bulu Saraung akan terus dilakukan untuk memastikan anak-anak di Dusun Bara mendapatkan layanan pendidikan. Inilah cita-cita kita untuk mewujudkan Maros sebagai kabupaten yang inklusif,” ujar Bupati Maros dalam sambutannya sekaligus meresmikan sarana ruang belajar baru bagi anak-anak Dusun Bara.

Kehadiran Bupati Maros menunjukkan bahwa semangat gotong royong bisa menciptakan perubahan nyata. Semoga kunjungan ini membawa berkah dan kebaikan bagi Dusun Bara.

“Kami sangat bersyukur atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan oleh Bapak Bupati Maros,” kata Suriadi, guru relawan.

“Kunjungan ini bukan hanya membesarkan hati anak-anak tetapi juga semua orang tua yang telah berjuang untuk masa depan anak mereka.”

“Dukungan dari pemerintah dan masyarakat luas sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi anak-anak di Dusun Bara dan Desa Bonto Somba dalam mendapatkan pendidikan yang layak,” kata Suparman, Kepala Desa Bonto Somba.