RAKYAT.NEWS, MAROS – Bupati Maros, Chaidir Syam, mengajak semua pihak untuk membuat program inklusi sebagai bentuk jihad kemanusiaan yang membuka akses pelayanan bagi kaum marjinal.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Chaidir saat menjadi salah satu pembicara nasional dalam Forum Kemitraan INKLUSI 2023 yang diadakan oleh Pemerintah Australia dan Indonesia di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta pada tanggal 20 Juni 2023.

Menurut Chaidir, program inklusi yang sedang diperjuangkan di pemerintahannya masih cukup baru. Hal ini karena sebelumnya, pembangunan dan akses pelayanan publik dianggap sudah cukup baik.

Chaidir memberi contoh bahwa saat ini sekitar seribu orang di 12 desa di Maros dikategorikan sebagai disabilitas yang kesulitan mendapatkan akses pelayanan dasar dari Pemerintah. Di antara mereka, terdapat 100 anak yang berisiko putus sekolah.

Akses pelayanan dasar tersebut meliputi dari Kartu Tanda Penduduk hingga akses kesehatan. Menurut Chaidir, pelayanan pemerintah belum cukup menyentuh sebagian masyarakat yang termasuk dalam kategori tersebut.

Chaidir mengungkapkan bahwa hal tersebut mendorongnya untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya pada program inklusi di kabupaten Maros, agar di masa depan tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan manfaat dari pembangunan serta layanan dasar dari Pemerintah.

Saat ini, kata Chaidir, pihaknya telah mengeluarkan beberapa peraturan untuk mempercepat program inklusi di kabupaten itu, seperti Peraturan Bupati tentang Perlindungan Anak dalam Situasi Khusus dan Peraturan Bupati tentang Pendidikan Inklusif.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemerintahan Desa, Muhammad Idrus, yang juga hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa capaian penting Pemkab Maros dari tahun 2021 hingga 2023 dalam program tersebut sudah mulai terlihat.

Idrus menekankan bahwa pihaknya terus mendorong seluruh desa untuk terlibat dalam merancang program inklusi agar pembangunan dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat, terutama oleh mereka yang kesulitan seperti disabilitas.

Selain Chaidir, kepala daerah lain yang juga menjadi pembicara dalam acara ini adalah Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. Keduanya dianggap oleh penyelenggara telah berperan aktif dalam mendukung program inklusi di daerah masing-masing.