RAKYAT NEWS, MAROS – Pemerintah Kabupaten Maros terus berusaha keras untuk membuat Kabupaten Maros menjadi ramah bagi semua orang.

Salah satu langkahnya adalah bekerjasama dengan Yayasan Bakti untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif di kabupaten tersebut.

Kabupaten Maros diharapkan dapat mengkoordinasikan kerja sama dan berbagai program pembelajaran inklusif, dengan tujuan menjadikan Kabupaten Maros Sehat dan Cerdas.

Dibawah naungan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, serta Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga, tujuan program ini adalah mendukung pembangunan inklusif.

Dengan moto “tidak ada yang tertinggal”, program ini mendorong partisipasi kelompok marginal dalam pembangunan sosial budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia.

Sekretaris Daerah Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin menyatakan bahwa pemerintah daerah telah mendukung sepenuhnya program inklusi.

Ia mengatakan bahwa kini tidak ada sekolah di wilayah itu yang menolak anak-anak dengan latar belakang disabilitas.

“Saya rasa sekarang sudah tidak ada lagi sekolah yang menolak siswa disabilitas. Semua diterima. Ini menunjukkan bahwa para pendidik kita sudah memahami pentingnya penyetaraan pendidikan,” ujar Andi Davied.

Namun, dia mengakui bahwa saat ini belum ada tenaga pendidik khusus di sekolah negeri untuk menangani siswa disabilitas. Pemerintah berkomitmen untuk menemukan solusi agar metode pendidikan dapat lebih inklusif terhadap disabilitas.

“Saat ini siswa disabilitas hanya ditangani di SLB. Ini akan menjadi PR bagi kami untuk memberikan pelatihan khusus bagi guru yang menangani siswa disabilitas,” tambahnya.

Andi Davied menegaskan bahwa program inklusi menjadi fokus utama Bupati Maros. Seiring dengan pembangunan yang ada, aksesibilitas fasilitas publik di Maros mulai diadaptasi untuk lebih ramah terhadap penyandang disabilitas.

“Jika kita melihat pembangunan saat ini, desainnya sudah inklusif. Akses masuk dirancang dengan kemiringan tertentu agar mudah diakses oleh saudara kita yang disabilitas,” ungkapnya.

YouTube player