RAKYAT NEWS, MAROS – Kabupaten Maros terpilih sebagai salah satu dari 200 daerah di Indonesia yang akan menjadi lokasi pendirian Sekolah Rakyat.

Menurut Bupati Maros, Chaidir Syam, saat ini program tersebut masih berada dalam tahap identifikasi awal. Salah satu syarat utama dari pemerintah pusat adalah tersedianya lahan seluas minimal 6 hingga 7 hektare.

Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Maros telah mengusulkan lahan seluas 2 hektare yang terletak di kawasan Leang-Leang.

“Kami sudah berkoordinasi dengan tim pusat dan lahan tersebut telah diterima. Jika semua berjalan lancar, pembangunan fisik sekolah ini akan dimulai pada Juli 2025,” katanya, Kamis, 24 April 2025.

Sekolah ini ditujukan khusus bagi masyarakat kurang mampu namun memiliki kemampuan akademik. Calon siswa tetap akan melewati proses seleksi, termasuk pengukuran IQ sebagai bagian dari tahapan penerimaan.

“Meski diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, sekolah ini tetap selektif. Harus ada tes untuk mengukur potensi siswa,” ujarnya.

Institusi pendidikan ini nantinya akan melayani jenjang dari tingkat SD hingga SMA dan akan berbentuk sekolah berasrama.

Segala fasilitas, termasuk tempat tinggal dan kebutuhan konsumsi harian siswa, akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

“Konsepnya asrama. Anak-anak akan tinggal di sekolah, belajar dan makan di sana, semua gratis,” jelasnya.

Program ini juga melibatkan komitmen dari pihak orang tua. Mereka diwajibkan untuk menandatangani kesepakatan agar tidak menarik anaknya dari sekolah untuk alasan pekerjaan atau kebutuhan lain yang bisa mengganggu pendidikan.

“Orang tua wajib tanda tangan komitmen. Tidak boleh sembarangan memanggil anak untuk membantu bekerja di rumah,” tegasnya.

Sekolah Rakyat yang akan dibangun di Maros dirancang sebagai institusi pendidikan unggulan. Proses rekrutmen guru saat ini sedang berlangsung.

YouTube player