Pemkab Maros Siapkan Rp18 Miliar Untuk Percepat Penurunan Stunting

RAKYAT NEWS, MAROS – Pemerintah Kabupaten Maros mengalokasikan anggaran sebesar Rp18 miliar pada tahun 2025 untuk mempercepat penurunan angka stunting.

Anggaran ini didistribusikan ke sepuluh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam upaya tersebut.

Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, menyampaikan bahwa alokasi dana terbesar difokuskan pada Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

Menurut Muetazim, anggaran tersebut mencerminkan komitmen kuat Pemkab Maros dalam menangani stunting, mengingat prevalensinya sempat mencapai 34 persen pada tahun 2023 berdasarkan data survei kesehatan nasional.

“Tahun ini kita maksimalkan intervensi lewat lintas OPD. Rp18 miliar itu bukan angka kecil. Ini tersebar di sepuluh OPD yang punya peran strategis dalam penanganan stunting, mulai dari sektor kesehatan, infrastruktur dasar, sampai perlindungan anak dan edukasi keluarga,” ungkap Muetazim saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/6/2025).

Mantan Kepala Dinas PUTRPP Maros ini juga menjelaskan bahwa data resmi stunting untuk tahun 2024 masih menunggu hasil final.

Meski demikian, ia menyampaikan harapan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Maros tahun 2024 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

“Saat ini, hasil survei masih dalam tahap pengolahan dan Maros termasuk dalam enam daerah yang hasilnya belum diumumkan,” sebutnya.

Ia menambahkan bahwa Pemkab Maros sedang melaksanakan delapan aksi konvergensi penanganan stunting, mulai dari tahap analisis situasi hingga proses pemantauan dan evaluasi.

Salah satu fokus utama adalah edukasi gizi sejak masa pranikah. Menurutnya, upaya pencegahan stunting seharusnya dimulai dari pasangan yang akan menikah, bukan hanya setelah anak dilahirkan.

“Stunting ini bukan cuma soal angka lahir. Kita dorong pemahaman bahwa sejak pernikahan itu penting untuk tahu soal pemenuhan gizi, soal pola makan saat hamil, dan bagaimana memberi asupan yang tepat setelah anak lahir,” lanjutnya.