SPPG Mandai Diresmikan, Bupati Maros Pastikan Standar MBG Aman
“Hati-hati, sudah ada beberapa kasus sebelumnya. Semoga hal seperti itu tidak terjadi di tempat ini,” pesannya.
Ia menegaskan bahwa BGN bersikap tegas terhadap pelanggaran yang berdampak pada kesehatan penerima manfaat.
“Ketika ada kasus keracunan, SPPG-nya langsung ditutup,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Pemkab menurunkan Satgas Pembangunan SPPG untuk melakukan evaluasi dan pemantauan rutin.
“Hari ini juga kami menurunkan tim dari Dinas Kesehatan untuk memantau SPPG yang telah beroperasi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan, Andi Abd Aziz Rijal, menyebut bahwa SPPG Mandai akan melayani 21 sekolah dengan total 1.163 siswa, didominasi anak-anak TK dan PAUD.
“Kami melayani sekolah-sekolah di Kecamatan Tanralili, Turikale, Maros Baru, dan Mandai,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa SPPG tersebut telah mempekerjakan 28 orang karyawan, termasuk ahli gizi dan akuntan.
“Mungkin nanti bisa berkembang hingga 47 karyawan,” tambahnya.
Aziz menegaskan, pihaknya akan terus konsisten menerapkan SOP untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan.
“Kami juga akan menyisir sekolah-sekolah kecil yang belum menerima MBG, dengan semangat melayani sepenuh hati,” tegasnya.
SPPG Mandai dijadwalkan mulai beroperasi pada 20 Oktober 2025.
Sementara itu, mitra yayasan sekaligus owner Catering Ummu Hisyam, Nurliana, menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan.
“Alhamdulillah, kami dipercaya menjadi bagian dari program pemenuhan gizi anak di Maros. Kami akan menjaga kualitas makanan dan memastikan semua sesuai SOP,” ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya berkomitmen menghadirkan menu sehat, bergizi, dan higienis bagi anak-anak sekolah.
“Kami ingin anak-anak di Maros tumbuh sehat dan cerdas. Insyaallah, setiap makanan yang disajikan kami awasi langsung dari proses hingga distribusi,” tutupnya. (*)








Tinggalkan Balasan