RAKYAT NEWS, MAROS – Pemerintah Kabupaten Maros memproyeksikan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2026 sebesar Rp1,49 triliun, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,6 triliun.

Rancangan itu diserahkan Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, kepada Ketua DPRD Maros, Muhammad Gemilang Pagessa, di ruang rapat utama DPRD, Selasa (21/10/2025).

Muetazim mengungkap, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mengalami penurunan tajam dari Rp1,14 triliun menjadi Rp959 miliar. “Turun sebesar Rp186 miliar atau sekitar 16,3 persen,” ujarnya.

Penurunan terjadi pada sejumlah komponen, di antaranya Dana Bagi Hasil (DBH) dari Rp22 miliar menjadi Rp6,9 miliar, serta Dana Alokasi Umum (DAU) dari Rp798 miliar menjadi Rp661 miliar. Dana Desa pun turun dari Rp78 miliar menjadi Rp67 miliar.

“Kapasitas fiskal daerah berkurang, karena itu kebijakan pendapatan dan belanja perlu disesuaikan secara cermat,” jelas Muetazim.

Ia menegaskan, Pemkab tetap memprioritaskan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, meski anggaran mengalami penurunan.

“Belanja diarahkan pada kegiatan produktif dan efisien agar pembangunan tetap berlanjut,” tambahnya.

Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa, menilai penyesuaian ini menjadi momentum memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami pastikan setiap program tetap sejalan dengan prioritas bupati dan kebutuhan masyarakat,” tegasnya. (*)

YouTube player