Wakil Bupati Maros Resmi Buka High Level Meeting TPID 2025

RAKYAT NEWS, MAROS – Wakil Bupati Maros, Ir. Andi Muetazim Mansyur, S.T., M.Si., secara resmi membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Maros Tahun 2025, yang digelar di Baruga Kantor Bupati Maros, Kamis (6/11/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala perangkat daerah, serta perwakilan dari Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maros.

Dalam sambutannya, Wabup Muetazim Mansyur menegaskan bahwa pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan koordinasi lintas sektor antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

“Inflasi yang terkendali akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Karena itu, sinergi antara semua pihak menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok,” ujar Wabup Muetazim.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Maros berkomitmen memperkuat strategi pengendalian inflasi melalui empat pilar utama, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Upaya ini juga difokuskan untuk menjaga stabilitas harga menjelang periode strategis seperti Ramadan dan Idulfitri, di mana permintaan terhadap bahan pangan biasanya meningkat signifikan.

Dalam forum tersebut, sejumlah pihak memaparkan kondisi inflasi terkini di Kabupaten Maros serta membahas langkah-langkah strategis menghadapi tantangan ke depan, termasuk potensi dampak cuaca ekstrem, hambatan distribusi logistik, serta fluktuasi harga pangan global.

Wabup Muetazim menekankan pentingnya langkah antisipatif dan respons cepat untuk menjaga daya beli masyarakat serta mencegah lonjakan harga yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi daerah.

“Kita ingin memastikan masyarakat Maros merasakan manfaat nyata dari kebijakan pengendalian inflasi. Pengendalian harga yang baik akan berkontribusi dalam menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.