RAKYAT NEWS, MAROS – Kasus perundungan terhadap seorang pelajar SMP di Bantimurung baru-baru ini telah menarik perhatian serius dari Wakil Bupati (Wabup) Maros, yaitu Suhartina Bohari.

Ketua DPD II Golkar Maros tersebut langsung menemui korban perundungan di lokasi kejadian, hanya sehari setelah menerima laporan pada hari Senin (06/03/2023).

Pelajar yang menjadi korban merupakan siswa kelas 8 di salah satu SMPN di Bantimurung.

Menyikapi kasus perundungan tersebut, Wabup Suhartina menyatakan bahwa perundungan tersebut merupakan bentuk kekerasan psikologis yang dapat berdampak pada prestasi akademik dan kognitif anak.

“Dampaknya bisa depresi, trauma. Anak juga akan kurang percaya diri, menarik diri dari lingkungan, takut bercerita, merasa kesepian, bahkan munculnya keinginan untuk bunuh diri,” sebutnya.

Di sisi lain, dampak perundungan pada pelaku bisa mengubah perilaku menjadi lebih agresif, mudah marah, memiliki toleransi rendah, kurang empati, dan suka mendominasi. Mereka akan merasa superior dan berkuasa dengan cara merendahkan orang lain.

“Saya melihat korban masih syok dengan yang dialami, tentu ini akan memberikan dampak yang buruk bagi korban maupun pelaku,” urainya.

Untuk menangani kasus ini, Wabup Suhartina berharap agar masyarakat setempat dapat meresponsnya dengan bijaksana, mengingat bahwa pelaku dan korban adalah generasi muda yang masih memiliki masa depan panjang.

Agar kejadian serupa tidak terulang, Wabup juga mengingatkan seluruh sekolah untuk lebih memperhatikan siswa-siswinya dengan lebih ketat.

Informasi mengenai kasus perundungan tersebut terjadi pada hari Rabu, 01 Maret 2023 di dalam kelas.