Bupati Maros Catat Pertumbuhan Ekonomi 9,13% Pada 2022 : Juara 2 di Sulsel
RAKYAT NEWS, MAROS – Kabupaten Maros mencatat pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sebesar 9,13 persen pada tahun 2022. Capaian ini menjadikan Maros sebagai juara II dalam pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan, hanya di bawah Kabupaten Bantaeng.
Bupati Maros, Chaidir Syam, menyambut baik pertumbuhan ekonomi daerah ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Maros meraih peringkat tertinggi kedua di Sulsel.
Prestasi pertumbuhan ekonomi Maros juga melampaui pertumbuhan ekonomi tingkat provinsi dan nasional. Pertumbuhan ekonomi Sulsel hanya sebesar 5,09 persen pada tahun 2022.
Pencapaian pertumbuhan ekonomi oleh Maros ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
“Bahkan pada 2020 lalu ekonomi Maros berada pada titik terendah yakni tumbuh -10,87 persen akibat badai covid-19,” kata Chaidir Syam.
Chaidir Syam mengungkapkan kebersyukurannya karena pertumbuhan ekonomi Maros meningkat signifikan setelah menghadapi tantangan pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
Menurut Chaidir Syam, prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras pemerintahan sebelumnya.
Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Maros mengalami penurunan drastis hingga mencapai -10,87 persen, jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar -2,07 persen dan pertumbuhan ekonomi provinsi Sulsel sebesar 0,70 persen pada tahun yang sama.
“Dan alhamdulillah, di tahun berikutnya di 2021, trend positif laju perekonomian kita berhasil merangkak keluar dengan berada dałam neraca positif diangka 1,36,” terangnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Maros, pertumbuhan ekonomi Maros tahun 2022 memperlihatkan tren positif yang signifikan mencapai 9,13 persen.
Prestasi ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,31 persen dan pertumbuhan ekonomi provinsi Sulsel sebesar 5,09 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Maros kini menduduki peringkat kedua setelah Bantaeng di Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Chaidir Syam, capaian ini didukung oleh tiga sektor usaha terbesar di Maros, yaitu Transportasi dan Pergudangan (35,56%), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (16,50%), serta Industri Pengolahan (15,57%). Capaian positif ini juga merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
“Awal pemerintahan kami pertumbuhan ekonomi Maros sempat terpuruk diangka -10,87 persen, kemudian tahun 2021 mulai naik diangka 1,36 persen dan tahun 2022 ini sudah menyentuh angka 9,13 persen,” lanjutnya.
“Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat dan semua pihak yang terus mendorong bangkitnya perekonomian Maros setelah pandemi Covid-19, Share kabupaten Maros terhadap perekonomian Sulsel sebesar 3,89 persen.” jelasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan