RAKYAT NEWS, MAROS – Pemerintah Kabupaten Maros resmi membuka pojok TB Sipakatau di Puskesmas Turikale pada Selasa (29/7/2025).

Fasilitas ini merupakan salah satu dari 14 pojok serupa yang tersebar di seluruh puskesmas di kecamatan-kecamatan wilayah Maros.

Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, menjelaskan bahwa pojok ini memanfaatkan ruang lama yang sebelumnya tidak digunakan.

”Peluncuran ini menandai langkah serius dalam penanganan Tuberkulosis atau TBC,” kata Yunus.

Pojok TB Sipakatau difungsikan sebagai tempat khusus pengambilan sampel dahak bagi pasien yang dicurigai terkena TBC. Fasilitas ini dirancang agar aman, nyaman, dan higienis bagi pasien.

”Fasilitas didesain aman, nyaman, dan higienis,” katanya.

Keberadaan pojok ini diharapkan dapat membantu diagnosa TBC secara tepat serta mencegah penularan kepada orang-orang di sekitar.

”Ini membantu percepatan eliminasi TB sesuai arahan Presiden,” ujarnya.

Yunus juga memaparkan data terbaru kasus TBC di Maros, dimana sepanjang Januari hingga Juni 2025 tercatat 475 kasus. Kecamatan Lau menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi, mencapai 79 persen. Pada tahun sebelumnya, total kasus TBC di Maros mencapai 954 orang.

Dinas Kesehatan menargetkan dapat menemukan 90 persen dari kasus TBC yang ada di tahun ini, serta mencapai tingkat kesembuhan pasien sebesar 90 persen. Pojok TB Sipakatau juga dilengkapi dengan fasilitas sterilisasi dan pusat edukasi untuk pasien.

”Pasien juga diarahkan mengikuti pengobatan hingga tuntas,” bebernya.

Bupati Maros, Chaidir Syam, memberikan apresiasi atas keberadaan pojok ini.

”Kita butuh inovasi seperti ini. Efektif, langsung dirasakan masyarakat,” katanya.

Chaidir berharap seluruh puskesmas dapat mengoptimalkan fungsi pojok TB Sipakatau sebagai bagian dari komitmen menjaga kualitas hidup masyarakat Kabupaten Maros.

”Langkah ini bagian dari komitmen kita menjaga kualitas hidup warga,” tutupnya.