RAKYAT NEWS, MAROS – Pemerintah Kabupaten Maros mengalokasikan dana sekitar Rp 20 miliar untuk rehabilitasi dan pembangunan sekolah pada tahun ini.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maros, Zainuddin, sebanyak 17 sekolah akan direhabilitasi, sementara 27 sekolah lainnya akan mendapatkan pembangunan atau penambahan ruang kelas baru.

“Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan sarana belajar mengajar yang aman dan layak,” jelasnya.

Sekolah-sekolah yang menjadi prioritas rehabilitasi dipilih berdasarkan tingkat kerusakan bangunan serta potensi risiko keselamatan bagi siswa dan guru.

“Pemeringkatan atau prioritas rehabilitasi ditentukan berdasarkan tingkat kerusakan atau tingkat kerawanan bagi siswa dan guru. Kami ingin memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan lancar tanpa risiko keselamatan,” sebutnya.

Untuk pembangunan ruang kelas baru, fokus diberikan pada sekolah-sekolah yang kekurangan ruang belajar.

“Pembangunan dilakukan berdasarkan kebutuhan jumlah kelas. Semakin kurang jumlah kelas dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada, semakin membutuhkan tambahan ruang kelas,”ungkapnya.

Dia juga menegaskan bahwa program ini dilakukan secara merata di seluruh jenjang pendidikan, dengan porsi yang seimbang antara Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Antara SD dan SMP itu relatif berimbang, supaya tidak ada kesenjangan sarana pendidikan,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam, menyampaikan bahwa alokasi anggaran terbesar tahun ini salah satunya diperuntukkan bagi Dinas Pendidikan.

“Untuk pendidikan anggarannya mencapai Rp470 miliar,” katanya.

Dana tersebut digunakan untuk pengadaan seragam gratis bagi siswa SD dan SMP serta penyediaan sarana pendukung bagi guru dalam proses pembelajaran.

“Anggaran tersebut juga mencakup tambahan insentif bagi guru yang mengabdi di wilayah pelosok,” pungkasnya.