RAKYAT NEWS, MAROS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menargetkan predikat tertinggi Kota Sehat Swasti Saba Wistara pada penilaian tahun 2025. Bupati Maros, Chaidir Syam, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah mempersiapkan secara menyeluruh sembilan lokus penilaian yang menjadi fokus utama dalam mewujudkan kabupaten sehat.

“Kesembilan lokus tersebut meliputi kesehatan, permukiman, perkantoran dan perdagangan, pasar, pariwisata, transportasi, sosial, pendidikan, serta penanggulangan bencana,” ujar Bupati Chaidir Syam.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Muhammad Yunus, menjelaskan bahwa sejak Juni hingga Juli 2025 pihaknya telah mengirimkan 136 indikator dan sembilan tatanan ke Kementerian Kesehatan sebagai bahan penilaian tahap awal.

“Dari hasil verifikasi data, Maros dinyatakan lolos dan lanjut ke tahap berikutnya, yaitu verifikasi lapangan yang telah dilakukan kemarin,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yunus menuturkan bahwa setiap tatanan memiliki inovasi dan capaian prestasi dalam dua tahun terakhir. Di antaranya Geopark Unesco di sektor pariwisata, Universal Health Coverage (UHC) di bidang kesehatan dan sosial yang mendapat penghargaan dari Wakil Presiden, serta Adiwiyata di bidang pendidikan.

Meski begitu, ia mengakui masih terdapat tantangan dalam penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan publik.

“Tantangan terbesar kami adalah kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan kawasan tanpa rokok. Namun, edukasi dan advokasi terus dilakukan agar kesadaran masyarakat meningkat,” tegasnya.

Dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan penuh masyarakat, Pemkab Maros optimistis mampu meraih predikat Swasti Saba Wistara, sebagai bentuk nyata komitmen daerah dalam mewujudkan Maros Sehat, Nyaman, dan Berdaya Saing. Penghargaan Kota Sehat sendiri diberikan setiap dua tahun sekali oleh Kementerian Kesehatan kepada daerah yang berhasil menciptakan lingkungan hidup sehat dan berkelanjutan.