RAKYAT NEWS, MAROS – Kabupaten Maros kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam satu hari, tiga penghargaan sekaligus diraih pada sektor berbeda.

Satu penghargaan diterima langsung oleh Bupati Maros, Chaidir Syam, sementara dua lainnya diterima Wakil Bupati Muetazim Mansyur dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).

Penghargaan pertama diberikan kepada Bupati Chaidir Syam oleh Kementerian Dalam Negeri atas keberhasilan Maros menurunkan angka stunting secara signifikan. Penyerahan penghargaan berlangsung di Green Forest, Bogor.

Chaidir menyebut penurunan stunting di Maros mencapai hampir 12,5 persen dalam satu tahun, dengan 3.703 kasus tercatat per Oktober 2025.

“Ini adalah buah dari kolaborasi bersama, bukan hanya pemerintah daerah, tapi juga Forkopimda, swasta, dan masyarakat,” ujar Chaidir, Selasa (25/11/2025).

Ia menjelaskan, percepatan penurunan stunting dilakukan dengan Program Intervensi Langsung, di mana petugas mengidentifikasi penyebab dan menyelesaikan kendala pada hari yang sama.

“Misalnya determinannya karena anak tidak punya JKN. Saat itu juga langsung diaktifkan KIS/JKN,” jelasnya.

Chaidir menambahkan bahwa tantangan selanjutnya adalah memastikan pola hidup sehat masyarakat serta pemeriksaan ibu hamil, calon pengantin, dan balita berjalan optimal.

Sejumlah OPD turut memperkuat upaya tersebut, mulai dari tambahan nutrisi berbasis ikan, pasar murah stunting, hingga intervensi sosial bagi warga kurang mampu. Pemerintah juga bersiap memperkuat Integrated Layanan Primer (ILP).

Selain penghargaan stunting, Bupati Chaidir juga menerima Penghargaan Atas Dedikasi, Komitmen, dan Kepedulian dalam Pembangunan Desa dari DPP APDESI Merah Putih yang diterima Kepala Dinas PMD, Idrus, di Jakarta.

Pada waktu bersamaan, Wakil Bupati Muetazim Mansyur menerima Penghargaan Indeks Kualitas Kebijakan (IKK) 2025 dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI di Surabaya. Maros dinilai memiliki kualitas kebijakan berkualifikasi “Unggul”.