Program Makan Bergizi Dorong Ekonomi Lokal, Bupati Maros: SPPG Buka Banyak Lapangan Kerja
RAKYAT NEWS, MAROS – Program Makan Bergizi (MBG) yang dijalankan pemerintah melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terbukti memberikan dampak ganda bagi masyarakat. Selain menjaga kualitas gizi, program ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Bupati Maros, Chaidir Syam, mengatakan program SPPG di daerahnya telah membuka banyak peluang kerja baru. Hingga akhir Agustus 2025, sudah ada 10 dapur SPPG yang beroperasi dan 24 lainnya siap berjalan bulan depan.
“Ada 24 SPPG lain yang sudah siap, tinggal menunggu tahap penilaian dari Badan Gizi. Semoga bisa berjalan bulan depan. Misalnya untuk olahan bandeng saja, minimal ada 15 pekerja yang terlibat. Artinya lapangan kerja semakin terbuka,” ujar Chaidir, Jumat (29/8/2025).
Bupati menambahkan, sejauh ini sekitar 50 UMKM telah bergabung dalam program SPPG. Dari total 30 ribu UMKM di Kabupaten Maros, peluang untuk bermitra dalam penyediaan bahan pangan dan jasa pendukung masih sangat besar.
“Jumlah UMKM di Maros mencapai 30 ribu. Artinya peluang untuk terhubung dengan SPPG masih terbuka lebar,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Riza Damanik, menyebut program MBG menjadi salah satu prioritas nasional karena dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Program ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah karena 85 persen anggaran MBG digunakan untuk membeli bahan-bahan dapur seperti sayuran, daging, ikan, ayam, hingga telur,” jelas Riza.
Ia menegaskan seluruh bahan baku yang digunakan dapur SPPG berasal dari petani, pekebun, nelayan, dan pelaku UMKM di pedesaan. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal.
Riza mencontohkan, kebutuhan ikan kini meningkat signifikan karena menu bergizi berbasis ikan diolah dua kali seminggu.
“Ikan itu diolah oleh ibu-ibu. Ada sekitar 10 sampai 13 pekerja yang khusus menangani pencabutan durinya,” katanya.
Dalam kunjungannya ke SPPG 01 Mandai, Riza memberikan predikat Ramah UMKM kepada dapur tersebut karena lebih dari 60 persen bahan yang digunakan berasal dari produk UMKM lokal. Secara nasional, hingga kini sudah 10 ribu UMKM terhubung dengan jaringan dapur SPPG di seluruh Indonesia.
Program MBG di Kabupaten Maros menjadi contoh sinergi nyata antara kebijakan nasional dan pelaku ekonomi daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, dan mandiri secara ekonomi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan